Selasa, 16 Oktober 2012

Diposting oleh AzizaH_smak di 23.02 0 komentar

Kelompok 1B.2
Rachmawati Atika Yuza (A.102.08.049)
Rakhel Yeska K (A.102.08.050)
Rizka Restya Sari (A.102.08.055)
Sakinah Nur Azizah (A.102.08.056)


TURBIDIMETER


Turbiditas merupakan pengukuran optik dari hamburan sinar yang dihasilkan. Hamburan sinar terjadi karena interaksi antara sinar yang diberikan dengan partikel suspensi yang terdispersi dalam larutan. Partikel-partikel suspensi tersebut dapat berupa lempung alga, material organik, mikroorganisme, material koloid dan bahkan molekul besar sekalipun seperti tannin dan lignin(Saidar,et.al, 2002).

Metode yang biasa digunakan untuk mengukur turbiditas suatu larutan adalah turbidimetri dengan alat turbidimeter. Dasar dari analisis turbidimetri adalah pengukuran intensitas cahaya yang ditranmisikan sebagai fungsi dari konsentrasi fase terdispersi, bilamana cahaya dilewatkan melalui suspensi maka sebagian dari energi radiasi yang jatuh dihamburkan dengan penyerapan, pemantulan, dan sisanya akan ditranmisikan (Khopkar, 2003).

Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran(Day and Underwood, 2002). Di bawah ini adalah salah satu contoh turbidimeter beserta aksesoris lainnya,























Keistimewaan :
• hasil pembacaan langsung bentuk digital dalam range 0-1000 NTU
• sangat ideal untuk monitoring pengatur, pengawasan proses, atau studi lapangan
• dua sistem optikal detektornya dikompensasi/diimbangi dengan warna dalam sampel, cahaya fruktuasi dan cahaya sesatan 

Cara penggunaan / prosedur :

  1.  Tuangkan atau isikan sebagian sampel ke dalam cell hingga garis batas atas(kira-kira 15 mL)
  2. Usap cell menggunakan kain atau tissue yang bersih untuk menghilangkan noda air atau bekas sidik jari
  3. Tekan tombol I/O
    Instrumen akan terbuka,kemudian tempatkan instrumen pada suatu permukaan (kokoh)/flat.dan jangan memegang instrumen ketika sedang melakukan pengukuran.
  4.  Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada bagian depan ruang cell
  5.  Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada bagian depan ruang cell
  6.  Memilih mode sinyal rata-rata dengan menekan tombol SIGNAL AVERAGE. Dan monitor akan menunjukkan SIG AVG ketika instrumen sedang menggunakan mode sinyal rata-rata
  7. Tekan: READ
    Monitor akan menunjukkan --- NTU,kemudian angka turbiditas akan muncul (dalam) NTU. Rekam atau catat angka turbiditas setelah simbol lampu padam




pHmeter 


Rangkaian instrumen pH meter pada dasarnya tidak lebih daripada suatu voltmeter yang ditmpilkan dalam satuan pH unit sebagai ganti satuan volt. Impedensi masukan pada indikator meter harus sangat tinggi karena ketahananya tinggi pula (kira-kira 20 sampai 1000 M ) daripada alat pendeteksi elektrode kaca secara khusus digunakan dalam pH meter. Rangkaian sirkit suatu pH meter sederhana pada umumnya terdiri dari penguat operasional (Amplifier) yang di dalamya dapat membalikkan bentuk wujud dari satuan volt ke satuan pH, dengan perolehan total voltase sekitar - 17. Amplifier Pembalikan mengkonversi voltase yang kecil yang diproduksi oleh alat pendeteksi (- 0.059 volt/pH di dalam larutan netral, + 0.059 volt/pH di dalam larutan asam) ke dalam pH unit, yang kemudian akan diterjemahkan setiap 7 volt ke dalam skala pH.







Kalibrasi harus dilakukan paling sedikit dengan dua orang, tetapi lebih baik 
dilakukan oleh tiga orang atau lebih dan biasanya larutan yang digunakan adalah 
larutan standard, meskipun saat ini instrumen modern dapat tetap menjaga kalibrasi 
hingaa suatu bulan. Salah satu dari larutan penyangga mempunyai pH 7.01 ( 
mendekati pH netral) dan larutan penyangga yang kedua dipilih untuk menyamakan 
pH itu yang mencakup di mana pengukuran itu diambil: pada umumnya pH 10.01 
untuk larutan standard dan pH 4.01 untuk larutan asam ( Haruslah dicatat bahwa pH 
larutan kalibrasi hanya sah pada suhu 25°C). Perolehan hasil yang ditunjukkan pada

meter disesuaikan berulang-kali sebagai pemeriksaan secara berurutan dan 
ditempatkan pada dua kalibrasi yang baku sampai pembacaan akurat diperoleh pada 
kedua larutan. Pada instrumen modern sudah dengan sendirinya mengotomatiskan 
proses ini dan hanya memerlukan sekali saja pada setiap larutan, atau paling tidak 
dua kali. 
Proses Kalibrasi adalah hubungkan antara voltase yang diproduksi oleh alat 
pendeteksi (kira-kira 0.06 volt per pH unit) dengan skala pH. Setelah kalibrasi, alat 
pendeteksi dibilas dengan air deionized untuk menghilangkan jejak dari larutan 
alkali, dikeringkan dengan tisu bersih untuk menyerap semua sisa air yang bisa 
melemahkan sampel, dengan begitu, pada penggunaan berikutnya dapat dilakukan 
dengan cepat dan tinggal memasukkan ke dalam larutan saja. diantara penggunaan,

ujung alat pendeteksi, yang harus dijaga agar tetap basah setiap waktu, dan dijaga 
agar tetap terbenam volume larutan penyimpanan yang kecil, yang mana adalah 
suatu larutan acidic di sekitar pH 3.0. 
Namun sebagai alternatif, larutan kalibrasi dengan pH 7.01 dapat digunakan,

tetapi ini akan mengakibatkan suatu kebutuhan untuk kalibrasi yang lebih sering. Di 
(dalam) suatu keadaan darurat, air leding dapat digunakan, tetapi air destilasi atau air 
deionised harus tidak pernah digunakan untuk masukan yang lama sebagai tempat 
penyimpanan alat pendeteksi karena secara relatif air yang tanpa ion akan dapat ' 
menghisap' ion ke luar dari alat pendeteksi, yang dapat menurunkan ion pada alat

pendeteksi itu.





Selasa, 16 Oktober 2012


Kelompok 1B.2
Rachmawati Atika Yuza (A.102.08.049)
Rakhel Yeska K (A.102.08.050)
Rizka Restya Sari (A.102.08.055)
Sakinah Nur Azizah (A.102.08.056)


TURBIDIMETER


Turbiditas merupakan pengukuran optik dari hamburan sinar yang dihasilkan. Hamburan sinar terjadi karena interaksi antara sinar yang diberikan dengan partikel suspensi yang terdispersi dalam larutan. Partikel-partikel suspensi tersebut dapat berupa lempung alga, material organik, mikroorganisme, material koloid dan bahkan molekul besar sekalipun seperti tannin dan lignin(Saidar,et.al, 2002).

Metode yang biasa digunakan untuk mengukur turbiditas suatu larutan adalah turbidimetri dengan alat turbidimeter. Dasar dari analisis turbidimetri adalah pengukuran intensitas cahaya yang ditranmisikan sebagai fungsi dari konsentrasi fase terdispersi, bilamana cahaya dilewatkan melalui suspensi maka sebagian dari energi radiasi yang jatuh dihamburkan dengan penyerapan, pemantulan, dan sisanya akan ditranmisikan (Khopkar, 2003).

Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran(Day and Underwood, 2002). Di bawah ini adalah salah satu contoh turbidimeter beserta aksesoris lainnya,























Keistimewaan :
• hasil pembacaan langsung bentuk digital dalam range 0-1000 NTU
• sangat ideal untuk monitoring pengatur, pengawasan proses, atau studi lapangan
• dua sistem optikal detektornya dikompensasi/diimbangi dengan warna dalam sampel, cahaya fruktuasi dan cahaya sesatan 

Cara penggunaan / prosedur :

  1.  Tuangkan atau isikan sebagian sampel ke dalam cell hingga garis batas atas(kira-kira 15 mL)
  2. Usap cell menggunakan kain atau tissue yang bersih untuk menghilangkan noda air atau bekas sidik jari
  3. Tekan tombol I/O
    Instrumen akan terbuka,kemudian tempatkan instrumen pada suatu permukaan (kokoh)/flat.dan jangan memegang instrumen ketika sedang melakukan pengukuran.
  4.  Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada bagian depan ruang cell
  5.  Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada bagian depan ruang cell
  6.  Memilih mode sinyal rata-rata dengan menekan tombol SIGNAL AVERAGE. Dan monitor akan menunjukkan SIG AVG ketika instrumen sedang menggunakan mode sinyal rata-rata
  7. Tekan: READ
    Monitor akan menunjukkan --- NTU,kemudian angka turbiditas akan muncul (dalam) NTU. Rekam atau catat angka turbiditas setelah simbol lampu padam




pHmeter 


Rangkaian instrumen pH meter pada dasarnya tidak lebih daripada suatu voltmeter yang ditmpilkan dalam satuan pH unit sebagai ganti satuan volt. Impedensi masukan pada indikator meter harus sangat tinggi karena ketahananya tinggi pula (kira-kira 20 sampai 1000 M ) daripada alat pendeteksi elektrode kaca secara khusus digunakan dalam pH meter. Rangkaian sirkit suatu pH meter sederhana pada umumnya terdiri dari penguat operasional (Amplifier) yang di dalamya dapat membalikkan bentuk wujud dari satuan volt ke satuan pH, dengan perolehan total voltase sekitar - 17. Amplifier Pembalikan mengkonversi voltase yang kecil yang diproduksi oleh alat pendeteksi (- 0.059 volt/pH di dalam larutan netral, + 0.059 volt/pH di dalam larutan asam) ke dalam pH unit, yang kemudian akan diterjemahkan setiap 7 volt ke dalam skala pH.







Kalibrasi harus dilakukan paling sedikit dengan dua orang, tetapi lebih baik 
dilakukan oleh tiga orang atau lebih dan biasanya larutan yang digunakan adalah 
larutan standard, meskipun saat ini instrumen modern dapat tetap menjaga kalibrasi 
hingaa suatu bulan. Salah satu dari larutan penyangga mempunyai pH 7.01 ( 
mendekati pH netral) dan larutan penyangga yang kedua dipilih untuk menyamakan 
pH itu yang mencakup di mana pengukuran itu diambil: pada umumnya pH 10.01 
untuk larutan standard dan pH 4.01 untuk larutan asam ( Haruslah dicatat bahwa pH 
larutan kalibrasi hanya sah pada suhu 25°C). Perolehan hasil yang ditunjukkan pada

meter disesuaikan berulang-kali sebagai pemeriksaan secara berurutan dan 
ditempatkan pada dua kalibrasi yang baku sampai pembacaan akurat diperoleh pada 
kedua larutan. Pada instrumen modern sudah dengan sendirinya mengotomatiskan 
proses ini dan hanya memerlukan sekali saja pada setiap larutan, atau paling tidak 
dua kali. 
Proses Kalibrasi adalah hubungkan antara voltase yang diproduksi oleh alat 
pendeteksi (kira-kira 0.06 volt per pH unit) dengan skala pH. Setelah kalibrasi, alat 
pendeteksi dibilas dengan air deionized untuk menghilangkan jejak dari larutan 
alkali, dikeringkan dengan tisu bersih untuk menyerap semua sisa air yang bisa 
melemahkan sampel, dengan begitu, pada penggunaan berikutnya dapat dilakukan 
dengan cepat dan tinggal memasukkan ke dalam larutan saja. diantara penggunaan,

ujung alat pendeteksi, yang harus dijaga agar tetap basah setiap waktu, dan dijaga 
agar tetap terbenam volume larutan penyimpanan yang kecil, yang mana adalah 
suatu larutan acidic di sekitar pH 3.0. 
Namun sebagai alternatif, larutan kalibrasi dengan pH 7.01 dapat digunakan,

tetapi ini akan mengakibatkan suatu kebutuhan untuk kalibrasi yang lebih sering. Di 
(dalam) suatu keadaan darurat, air leding dapat digunakan, tetapi air destilasi atau air 
deionised harus tidak pernah digunakan untuk masukan yang lama sebagai tempat 
penyimpanan alat pendeteksi karena secara relatif air yang tanpa ion akan dapat ' 
menghisap' ion ke luar dari alat pendeteksi, yang dapat menurunkan ion pada alat

pendeteksi itu.





 

AzizaH miracle Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates