kelompok 1B.2
- Rachmawati Atika Yuza (A.102.08.049)
- Rakhel Yeskha (A.102.08.050)
- Rizka Restya Sari (A.102.08.055)
- Sakinah Nur Azizah (A.102.08.056)
INSTRUMENTASI ALAT GELAS
1. Beaker Glass
1.
BECKER GLASS
Terbuat dari borosilikat. Kapasitas ukuran
volume mulai dari 5ml-6000ml.
Prinsip :
dilihat skala pada badan becker glass
Fungsi : tempat menuangkan zat
Tempat melarutkan zat.
Tempat memanaskan zat.
K3 :
menggunakan lap saat mengangkat dari kompor listrik dan ketika Merendamnya dalam air/aquadest saat menuang
larutan asam dengan konsentrasi tinggi.
2.
Pembakar Spirtus
Alat yang berisi spirtus/alcohol dan sumbu
agar menghasilkan sumber api. Alat ini digunakan untuk praktikum bakteriologi
agar tercipta tempat yang steril.
3. 3.
Labu Kjeldahl
( Kjeldahl Flasks)
Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas
50-1000 ml.
Prinsip :
posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada penampung uap asam.
Fungsi :
untuk destruksi atau destilasi pada hasil destruksi protein.
K3 :
mulut penampung uap harus rapat agar uap tidak menyebar pada saat destruksi.
4. 4. Labu iodium (Iodium Determination Flask)
terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium
oksida dan natrium oksida. mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut
labu dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan
cairan/larutan atau air yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi.
Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
Prinsip : harus
tertutup rapat, tidak boleh ada gelembung udara didalamnya.
Fungsi :
mereaksikan zat yang menghasilkan iodium.
K3 : jika
tutup labu kurang rapat, maka aroma iodium akan tercium dan menghalangi kerja,
sehingga harus tertutup rapat.
5.
Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
'
Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas
ukuran volume dari 25-2000 ml. Ada yang tutupasah ada pula yang tidak ada
tutupnya.
Prinsip :labu
Erlenmeyer yang tanpa tutup digunakan untuk pencampuran zat dengan pengocokan
yang pelan, sedangkan labu Erlenmeyer yang bertutup asah digunakan untuk
pencampuran zat dengan pengocokan yang kuat.
6.
Botol
Timbang (Wlighting Bottles)
Terbuat dari borosilikat dengan kapasitas
ukuran volume mulai 15 ml – 80 ml.
Fungsi :
menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama bahan cair dan untuk menimbang zat
terutama yang berbahan cair.
7.
Tabung reaksi (test tube)
Terbuat dari berbagai jenis gelas,
misalnya borosilikat, soda, fiolax dan supermax.mempunyai diameter antara
70-200 mm.
Fungsi :
mereaksikan suatu zat dan memanaskan suatu zat.
K3 :
gunakan jepit tabung saat memanaskan dan membawa tabung reaksi gunakan dengan
rak tabung sesuai ukuran tabung agar tidak jatuh.
8. Pipet
Tetes (Dropping Pipettes)
Ada yang bentuk pendek dan panjang
dilengkapi dengan karet penghisap. Tidak mempunyai skala.
Fungsi :
memindahkan larutan dari tempat yang satu ketempat yanglain.
Prinsip :
menambahkan volumenya sedikit demi sedikait hingga volume tetap.
K3 :
seetelah memipet, miringkan sedikit agar cairan tidak tumpah.
9. Labu Ukur (Volumetrik Flask)
Badannya terbuat dari borosilikat,
sedangkan tutupnya terbuat dari gelas asah atau Teflon. Memiliki kapasitas
volume 5-2000 ml. labu ukur memiliki nilai ketilitian yang tinggi.
Prinsip :
melihat meniscus bawah pada batas garis kalibrasi.
Fungsi :
mencampurkan larutan dan mengencerkan suatu zat.
10. Botol
Penetes (Dropping Bottles)
Terbuat dari borosilikat dan
dilengapi dengan pipet untuk mengambil cairan. Memeilki kapasitas 30-250 ml.
Prinsip : menyimpan dan meneteskan cairan.
Fungsi : menyimpan cairan indicator, zat pewarnaan dsb.
11. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)
terbuat dari borosilikat, berbentuk
silinder, kapasitas volumenya 5-2000 ml
prinsip : mengukur cairan secara tidak teliti dan saat
pengukuran dilihat setinggi menikus bawah untuk cairan tak berwarna dan
setinggi meniscus atas untuk cairan yang bewarna.
Fungsi : gelas ukur dengan tutup asah dapat berfungsi sebagai
melarutkan zat dengan volume tertentu dan sebagai tempat untuk merendam pipet
dalam cairan asam pencuci.
12.
Buret (burettes)
Berbentuk silinder terbuat dari
jenis gelas soda, borosilikat dan amber. Bentuk buret dibedakan
dengan ujung kran lurus (Burettes with straight stopcock) dan buret dengan
keran bengkok (Burettes with lateral stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL
dengan pembagian skala 0,01 – 0,2 .
Prinsip : buret harus bersih, kering dan bebas lemak. Pastikan
jangan sampai ada gelembung udara pada ujung kran karena akan mengganggu
hasil titrasi. Buret harus tegak lurus.
Fungsi : memberikan tetes demi tetes sejumlah volume larutan
yang diketahui dengan teliti pada saat titrasi.
K3 :
letakkan pada keranjang plastic dan gunakan vaselin pada kran buret untuk
memudahkan memutar dan mencegah kebocoran.
13.
Botol pereaksi ( Reagen Bottles)
Terbuat dari borosilikat, gelas
soda yang transparan dan dan amber. Mempunyai leher atau mulut lebar dan
mempunyai kapasitas normal 50-10.000 ml dilengkapi dengan tutup yang terbuat
dari kaca asah.
Fungsi : menyimpan larutan,
khususnya asam yang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau
kap asam.
K3 :
khusus botol larutan asam, botol diletakkan di lemari asam dan pasang tutup
botol agar tidak menguap dan kontaminasi dengan udara.
14. Kondensor (Condensers)
Kondensor
mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan kegunaan masing –
masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat.
Prinsip
Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap
panas akan naik lalu dialirkalah air dinginmelalui selang sehingga uap panas
tadi tidak lepas ke udara tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah.
Fungsi : digunakan untuk mendinginkan uap yang terjadi pada
proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi,
esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
K3
:Pada saat melakukan destilasi,
kita harus memperhatikan suhunya. Apabilaterlalu
tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya didapat akan gosong dan
tidak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.
15. Corong Pisah
(Separatory Funnels)
Terbuat dari gelas boroksilat, tidak bewarna dan amber.
Berbentuk kerucut bulat dan silinder dilengkapi dengan kran dan tutup yang
terbuat dari bahan gelas asah atau Teflon. Dilengkapi dengan penyambung gelas
asah standard dan dilengkapi dengan kran pengatur tetesan. Mempunyai kapasitas
50-2000 ml
Prinsip :
pengekstraksi zat cair dengan zat cair.
Fungsi
: digunakan untuk ektraksi zat,
dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses kromatografi kolom dan reaksi
kimia lainnya.
K3 :
o Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup
dan kran corong pisah sudah tepat dan tidak bocor.
o Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan
dengan cara memegang bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan
tangan kiri memegang tangkai corong berikut kerannya.
16. Kaca Arloji (watch Glasses)
Terbuat dari boroksilat , mempunyai diameter antara
30-200 mm.
Fungsi :
wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada saat proses pemanasan.
Prinsip :
tempat penimbang zat padat terutama zat yang bersifat higroskopis.
17. Batang Pengaduk (Strirring Rod)
Terbuat dari gelas, polietilen,
atau logam yang dibungkus dengan polietilen. Biasanya berdiameter 2-4 mmdan
mempunyai panjang yang bervariasi antara 6-30 cm.
Fungsi : mengaduk larutan atau suspense.
K3 : dalam mengaduk tidak diperbolehkan secara kuat
agar tidak terpecik dan wadah tidak pecah
18. Desikator/eksikator
Terbuat dari gelas semi-borosilat, amber, plastic
atau mika. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat
dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah
piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ;
silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya.
Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika
telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah
jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven
dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi
bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.
Prinsip
kerja : Mendinginkan,
mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.
Fungsi
:
o Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas
(misalnya ; krus porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan
ditimbang.
o Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang
harus diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.
K3
: Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau
untuk membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan
yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa
udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara
di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.
19.Pipet Ukur (Graduated Pipettes)
Terbuat dari gelas jenis soda
jernih, mempunyai kapasitas volume 0,01 ml – 50 ml dengan pembagian skala 0,001
– 0,5 ml.
Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak
masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.
Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan
atau memipet sejumlah volume secara tidak teliti.
K3 :
o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan
sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau
menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan
berbahaya dan beracun.
o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui
mulut usahakan pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang
masuk saat memipet.
20.Pipet
volumetric
Pipet terbuat dari
gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.
Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan
teliti atau seksama.
Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan
dengan teliti.
K3 :
o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan
sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau
menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan
berbahaya dan beracun.
o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui
mulut usahakan pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang
masuk saat memipet.
21. Corong (Funnels)
Terbuat
dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35 – 300 mm
dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan pendek.
Prinsip
Kerja : membantu
memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.
Fungsi
: digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.
K3
: saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak
bersentuhan dengan mulut wadah usahakan menjauh sedikit.
22.Staining jar
Fungsi : untuk tempat pengecatan dalam
laboratorium bakteriologi dan untuk kolom kromatografi pada fase diam (misal :
siklamat)
23. Deck Glass
Fungsi : untuk tempat menutup preparat dan kamar
hitung. Untuk kamar hitung mempunyai deck glass khusus biasanya lebih tebal.
24.
Obyek Glass
Fungsi : tempat untuk membuat preparat
25.
Kamar Hitung
Fungsi : untuk menghitung sel darah dalam
g/dl.
26.
Retort Flask
Fungsi : untuk destilasi atau destilasi kering.
Dihubungkan dengan kondensor.
27. Florence
Flask
Terbuat
dari kaca borosilikat dengan bagian bawah berbentuk bulat dan berdinding tebal
sehingga mampu bertahan dalam perubahan suhu.
28. Tabung
Nessler
Fungsi : tempat sampel dalam pemeriksaan
uji kolorimetri, turbidimetri dan spektrometri.
29. Tabung
Centrifuge
Sebagai
tempat/wadah sampel yang akan di putar dalam alat pemusing/centrifuge.
makasih ya infonya..
BalasHapus