Kelompok 1B.2
Rachmawati Atika Yuza (A.102.08.049)
Rakhel Yeska K (A.102.08.050)
Rizka Restya Sari (A.102.08.055)
Sakinah Nur Azizah (A.102.08.056)
Rachmawati Atika Yuza (A.102.08.049)
Rakhel Yeska K (A.102.08.050)
Rizka Restya Sari (A.102.08.055)
Sakinah Nur Azizah (A.102.08.056)
ION SELEKTIF ELEKTRODA
Elektroda selektif ion merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem
sensor elektrokimia terutama dalam analisis secara potensiometri dan voltametri. Hal
ini karena dalam ujung sensor mengandung bahan aktif yang mana terjadi peristiwa
secara termidinamik maupun kinetik.
Salah satu faktor yang menentukan kualitas kinerja adalah tentang selektivitas
elektroda, disamping faktor lain yaitu sensitivitas. Elektroda selektif diharapkan
hanya merespon analit yang diukur dan tidak merespon komponen/zat lain dalam
sample. Namun realitasnya keadaan ini sangat sulit kita jumpai, dimana elektroda
hanya merespon analit saja. Walaupun hanya kecil, biasanya suatu elektroda juga
merespon komponen lain dalam sample. Oleh sebab itu diperlukan suatu tetapan yang
memberikan faktor koreksi pengaruh ion lain. Tetapan yang umum dipakai
(khususnya pada pengukuran sistem potensiometri) adalah tetapan selektivitas K Pot .
AB
Banyak cara/metode digunakan untuk menentukan tetapan selektivitas. Pada
awalnya penentuan tetapan selektivitas ada dua cara yaitu sistem larutan terpisah
(Separate Solution Methods / SIM ) dan sistem larutan bercampur (Fixed Interference
Methods / FIM). Kedua sistem ini dirintis oleh Moody dan Thomas, dan masing-
masing mempunyai kelemahan dan kelebihan. Untuk mengatasi berbagai kelemahan,
hingga akhir dekade 1990-an, diajukan suatu metode penyempurnaan oleh Nicolski
dan Eisenman. Hasil dari penyempurnaan ini keluarlah persamaan Nicolski-
Eisenman, yaitu:
EMF = E o + RT/zF Ln (a + ∑K Pot a zi/zj )
1 i ij j
Persamaan ini sangat cocok untuk penentuan tetapan selektivitas dimana muatan ion
utama (z ) dan ion pengganngu (z ) sama. Apabila zi dan zj tidak sama, ternyata
i j
persamaan ini memberikan nilai yang kurang tetap. Oleh sebab itu metode ini kurang
cocok untuk penentuan tetapan selektivitas elektroda dengan muatan ion utama dan
ion pengganggu tidak sama.
Elektroda selektif ion adalah elektroda yang responsif terhadap spesi ion. Elektroda ini terbagi menjadi dua bagian yaitu elektroda membran kristal dan elektroda non kristal.Elektroda selektif-ion (ESI) merupakan suatu alat yang digunakan untuk menentukan secara kuantitatif dari ion-ion, molekul-molekul atau spesi-spesi tertentu, karena elektroda tersebut merupakan elektrokimia yang akan berubah secara reversibel terhadap perubahan keaktifan dari spesi-spesi yang diukur. Pada dasarnya cara analisis dengan menggunakan elektroda selektif ion adalah menentukan potensial dari larutan yang akan diukur sehingga penentuan dengan cara ini termasuk di dalam metode potensiometri.
ESI (Elektroda selektif-ion) ini menggunakan membran sebagai sensor. Membran adalah suatu lapisan yang memisahkan dua fasa dan mengatur perpindahan massa dari kedua fasa yang dipisahkan. Sejumlah persyaratan telah ditetapkan sebagai petunjuk bagi pemilihan bahan polimer yang dapat didop untuk digunakan sebagai membran elektroda pada baterai, peralatan elektronik, sensor, elektroda tennodifikasi, generator tennoelektrik dan elektrokimia vakum tinggi. Polimer yang baik digunakan sebagai ion induk (host ion) adalah:
1. Polimer yang mempunyai gugus yang mampu menyumbangkan elektron guna membentuk ikatan koordinasi dengan kation garam dopan. lnteraksi ini terjadi bila polimer mempunyai pasangan elektron bebas yang disediakan oleh atom nitrogen, oksigen, sulfur atau klor.
2. Polimer yang mempunyai rantai fleksibel sehingga atom dopan dapat dengan mudah terikat pada polimer aktif.
3. Polimer yang memiliki densitas energi kohesi yang tinggi dan suhu transisi gelas(Tg) yang rendah.
Membran selektif ion adalah membran yang memiliki sifat yang sama dengan membran permselektif namun yang ditransport adalah ion-ion tertentu, sehingga dapat mengadakan pertukaran secara spesifik sedangkan ion lain tidak.Membran pada elektroda selektif ion secara umum dibagi menjadi 2, yaitu membran kristal dan membran non kristal.
a. Membran kristal
· Kristal tunggal, contoh LiF3 untuk F-
· Polikristalin atau kristal campuran, contoh Ag2S untuk S2- dan Ag+
b. Nonkristal membran
· Gelas, contoh gelas silikat untuk Na+ dan H+
· Cairan, contoh cairan penukar ion untuk Ca2+ dan pembawa netral untuk K+
· Cairan polimer, contoh polivinil klorida untuk Ca2+ dan NO-